Kamis, 22 Agustus 2019









Oli Yang Cocok Untuk CB150R


Banyak kawan yang bilang mesin CB150R masih halus dan tidak berisik padahal sudah hampir 4 tahun. Mereka bertanya, oli apa yang aku pakai. Oli motor pastinya  Memilih oli untuk motor tidak boleh sembarang. Sebisa mungkin menyesuaikan spesifikasi motor, kondisi lingkungan kamu tinggal, jarak tempuh, dan medan yang dihadapi. Oli punya peran penting untuk melumasi part mesin dan mengurangi proses keausan karena gesekan. Mirisnya, banyak orang, terutama mahasiswa yang jarang menaruh perhatian pada kondisi motornya. Bisanya asal makai saja. Baru deh ketika ada kerusakan, dibawa ke bengkel resmi dan habis uang banyak.
Back to topic. CB150R Old yang aku gunakan kapasitas oli mesinnya 1L. Berbeda dengan New CB150R sebanyak 1,1 L. Menurut buku petunjuk, oli yang digunakan berada di tingkat kekentalan 10W30 hingga 10W40. Tingkat 10W30 artinya encer dan 10W40 lebih kental.
Viskositas oli menunjukkan bagaimana oli mengalir pada temperatur tertentu. Untuk membuatnya lebih sederhana, viskositas lebih tinggi artinya lebih kental – seperti madu. Viskositas yang lebih rendah artinya lebih encer – seperti air. Oli yang encer akan memudahkan anda menyalakan mesinsaat cuaca dingin (atau saat menyalakan mesin di pagi hari – untuk konteks Indonesia) dan mengurangi gesekan. Sementara oli yang pekat akan lebih baik dalam mempertahankan kekuatan lapisan dan tekanan pada suhu yang tinggi atau panas dan beban yang lebih berat (Total.com)
Ada beberapa oli yang sudah pernah dipakai CB150Rku. Mulai dari produknya pertamina, hingga motul, berbagai macam harga. Jarak tempuh motorku rata-rata 20 KM sehari, melewati kemacetan di Kentungan, medannya jalan aspal biasa. Di musim hujan aku pilih oli yang encer 10w30, di musim kemarau aku pakai oli yang agak kental 10w40. Menurut beberapa sumber nih, oli encer lebih gampang menguap apalagi di musim kemarau dan oli kental bisa meredam panas lebih baik apalagi di musim kemarau. Dan selama ini yang aku rasakan begitu. Kalau pakai oli 10w30 di saat cuaca terik walhasil pindah gigi dan mengembalikan posisi netral agak susah. Tapi tarikannya kalau dibawa saat hujan enteng banget.
Yuk kita simak satu-satu oli yang pernah aku pakai.
  1. Honda MPX 1 10W30
Ini oli bawaan dealer. Termasuk dalam bonus servis dan ganti oli. Harga oli ini lebih murah dibanding kakaknya SPX1. Performanya kacau parah, di kemacetan sering susah pindah gigi dan kipas radiator sering nyala. Artinya dia gak bisa menjaga panas mesin dengan baik. Buat perjalanan jauh gak enak, ngempos tarikannya. Tidak pernah aku beli lagi.
  1. Honda SPX 1 10w30
Harga SPX1 lebih mahal dibanding MPX 1. Tarikan motor jadi enteng untuk 1000 KM pertama pemakaian. Digunakan di siang hari masih bisa ganti gigi dengan lancar, tidak seperti MPX1. Namun kipas radiator tetap menyala di saat macet. Buat penggunaan yang gak berat, SPX1 sudah bisa diandalkan, apalagi harganya tidak sampai 60rb untuk 1 liternya.
  1. Shell Advance AX7 10W40
Aku tau oli ini dari teman sekolah dan forum di facebook. Kata mereka, oli ini bikin tarikan motor jadi enteng dan mesin lebih halus suaranya. Apalagi harganya yang cukup terjangkau, sekitar 60-70rb untuk kemasan 1 liter. Stok oli ini gak selalu ada di bengkel umum, kadang saya harus muter2 buat nyari oli ini. Setelah dipakai selama 2000 KM, ada beberapa hal yang bisa saya bagikan kepada pembaca sekalian. Pertama, oli ini bikin tarikan mesin jadi enteng dan lebih bertenaga, lebih nyaman dibanding SPX 1 apalagi MPX1. Kedua, di saat hujan performa mesinnya kerasa banget peningkatannya. Namun ada kekurangannya. Di saat kemacetan dengan kondisi cuaca panas, oli ini susah untuk pindah gigi apalagi mencari netral. Kadang bunyi “ceklokkk” keras banget. Tapi kalau saat dibawa kenceng ganti gigi sangat mudah dilakukan.
  1. Motul 5100 10W40
Saatnya naik kelas. Oli ini di Jogja berada di kisaran harga 105-120 ribu tegantung tokonya. Saat di shop and drive pun sang montir bilang kalau anak2 touring sering pakai oli ini atau malah liqui molly. 105-120rb terbilang mahal buat saya, harus nabung beberapa bulan dulu dan saya yakin gak setiap saat aku bisa beli oli ini. Motul ini terbilang oli kental, aku pakai sampai 2500 KM. Performanya gak jauh beda dengan Shell AX7. Bedanya, pindah gigi dan mencari posisi netral gigi lebih mudah saat memakai oli Motul. Selain itu, kipas radiator jarang nyala walaupun dibawa di kemacetan.
  1. Pertamina Enduro 4T Racing 10W40
Berkisar di 50-60rb. Oli ini mudah didapat. Performanya boleh dibilang gak jauh beda dengan SPX1nya Honda. Setelah mencapai 2000 KM. Performa olinya menurun, mesin jadi lebih berisik dan tarikannya ngempos.
  1. Oli Diesel Shell Rimula 15W40
WARNING! Menggunakan oli diesel untuk motor tidak boleh sembarangan, apapun risikonya Anda sendiri yang tanggung. Saya kena “racun” untuk pakai oli diesel setelah ngobrol-ngobrol ringan dengan montir di sebuah bengkel di jakal. Katanya, anak-anak motor yang hobi touring sering pakai oli diesel. Alasannya karena bisa meredam panas dengan baik dan siklus ganti olinya lebih panjang. Hingga 4000 KM! Aku pun mengikuti langkah-langkahnya mulai dari flushing hingga memakai Shell Rimula. Harga oli ini sekitar 60ribu. Cukup terjangkau, dan aku beli di bengkel mobil haha. Awalnya aku takut kalo mesin bakal ambrol atau ada masalah. Tapi kenyataan berkata lain, mesin motorku tidak mengalami masalah. Malah setelah pakai oli ini jarang terjadi overheating. Oli ini aku pakai sampai 3500 KM dan setelah ditap keluar tersisa 800an ml. Wow! Kekurangannya hanya satu, tarikan mesin jadi agak berat.

     7. Liqui Moly 4T (synthese) 10w40

Harganya beda tipis dengan motul 5100, impor dari jerman . Kelebihan daru pengalaman para rider, oli ini dapat bertahan hingga 3000-4000km. Saya juga tertarik dengan oli ini untuk menggatikan SPX1, tetpi karena oli ini langka takut putus stok saya tetap pakai SPX1. Banyak yang merasakan getaran mesin sangat halus hingga rpm tertinggi, suhu mesin stabil, performa mesin dan akselerasi meningkat. Liqui Moly mengandung zat MOS2 (Molydenum Disulfide)
THE VERDICT
Banyak pilihan oli di pasaran. Beberapa poin di atas hanyalah opini aku pribadi yang dituliskan berdasarkan “feeling” selama berkendara. Tidak didukung dengan data sedikitpun hehe. Biar mesin CB150R kamu awet, pilihlah oli sesuai kondisi keuangan dan pertimbangan lainnya. Yang terpenting, jangan lupa untuk mengganti oli secara rutin agar mesin CB150R kamu awet dan siap untuk digunakan.
Sampai saat ini CB150Rku masih memakai Shell AX7 karena harganya bersahabat dan performanya lebih baik dari oli dealer.

https://www.uny.ac.id
http://library.uny.ac.id

1 komentar: